Minggu, 08 Maret 2015

Ilmu Buudaya Dasar

                  Ilmu Budaya Dasar
 
                  Pengertian Ilmu Budaya Dasar

                           Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
 
                  Pengertian Ilmu Budaya Dasar Secara Pribadi

                          Ilmu budaya dasar IBD dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang studi-studi terhadap perkembangan maupun pengamatan tentang manusia sebagai makhluk sosial. Ilmu budaya dasar bukanlah ilmu sastra, ilmu filsafat, ataupun ilmu tari maupun yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Tetapi ilmu budaya dasar hanya menggunakan karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekati masalah-masah kemanusiaan dan budaya.
                          Ilmu budaya dasar akan membantu kita untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai budaya dapat menjadi lebih luas. IBD merupakan permasalahan dasar manusia yang dialami dan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pada sat ini banyak kita temukan orang sering mengabaikan sikap dan prilaku moral, banyak diantara kita menganggap bahwa aspek moral itu tidak penting.
                          Ilmu budaya dasar termasuk ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. Karena ilmu budaya dasar mengkaji nilai-nilai kebudayaan tentang berbagai macam masalah dalam kehidupan sehari hari.

    Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Barat
 
    E. B. Tylor dalam buku “Primitif Culture”, bahwa kebudayaaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.
 
    R. Linton dalam buku “The Cultural Background of Personality’, bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur – unsur pembentukan didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat  tertentu.
 
    C. Klukhohn dan W.H. Kelly menyatakan kebudayaan adalah sebagai hasil tanya jawab dari para ahli antropologi, sejarah, hukum, psychologi, yang implisit dan eksplisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
 
    Melville J. Herskovits mendenifisikan kebudayaan sebagai “man made part of the environtment” (bagian dari lingkungan buatan manusia).
 
    Dawson dalam buku “Age of the Gods”, mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is common way of life)
 
    J.P.H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
 
    Ralph Linton (1893 – 1953) seorang antropolog Amerika menyatakan kebudayaan adalah “Man’s social heredity” (sifat sosial manusia yang temurun).
 
    M. Jacobs dan B.J. Stern menyatakan kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda yang semuanya merupakan warisan sosial.
 
    Dr. K. Kupper mengemukakan kebudayaan adalah sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupuan kelompok.
 
    William H. Haviland mengatakan kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksnakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.
 
    Francis merill  
    ·  Pola – pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial.
    ·  Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.
 
    Bounded et.al merupakan sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol – simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya budaya antara para anggota suatu masyarakat. Pesan – pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan didalam media pemerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu. 
 
    Mitchel ( dictionary of soribology ) merupakan sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.  
 
    Robert H Lowie merupakan segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat-istiadat, norma – norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal dan informal.
 
    Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Indonesia
 
    Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.

    Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
 
    Dr. Moh. Hattta, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
 
    Mangunsarkoro, kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas – luasnya.
 
    Drs. Sidi Gazalba, kebudayaan adalah cara berpikir dan merasa menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari golongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.
 
    Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalh hasil perjuangan manusia terhadp dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusiauntuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupan guna mencapai keselamatan  dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. 
 
    Arkeolog R. Seokmono, kebudayaan adalah keseluruhan hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa pikiran dan dalam hidup.   
 
    Prof. M.M. djojodiguno dalam buku “Asas – asas Sosiologi (1958)”, kebudayaan/budaya adalah daya dari budi, yang berupa cipta, rasa, dan karsa.

    Cipta  : Ilmu pengetahuan, yang bersumber dari                            pengalaman lahir dan batin.
                
                 Karsa : Norma – norma keagamaan/kepercayaan, 
                            yang bersumber dari “sangkan (lahir) dan paran                (mati)”.
 
    Rasa  : Norma keindahan yang menghasilkan kesenian,                  yang bersumber dari keindahan dan  menolak                    keburukan atau kejelekan.

Daftar Pustaka :

MP.Suryadi,Drs; Ilmu Budaya Dasar; Modul UT;PT Karunia, Jakarta,(1990)
Muhammad Kadir SH, Ilmu Budaya Dasar; Fajar Agung,Jakarta,(1990)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar