Ilmu
Budaya Dasar
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD
adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar Secara Pribadi
Ilmu budaya dasar IBD dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang studi-studi terhadap
perkembangan maupun pengamatan tentang manusia sebagai makhluk sosial. Ilmu
budaya dasar bukanlah ilmu sastra, ilmu filsafat, ataupun ilmu tari maupun yang
terdapat dalam pengetahuan budaya. Tetapi ilmu budaya dasar hanya menggunakan
karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekati
masalah-masah kemanusiaan dan budaya.
Ilmu
budaya dasar akan membantu kita untuk mengembangkan
kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar
daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai budaya dapat menjadi lebih luas.
IBD merupakan permasalahan dasar manusia yang dialami dan dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Pada sat ini banyak kita temukan orang sering
mengabaikan sikap dan prilaku moral, banyak diantara kita menganggap bahwa
aspek moral itu tidak penting.
Ilmu budaya dasar termasuk ilmu yang sangat penting untuk
dipelajari. Karena ilmu budaya dasar mengkaji nilai-nilai kebudayaan tentang
berbagai macam masalah dalam kehidupan sehari hari.
Pengertian Kebudayaan
Menurut Para Ahli Barat
E. B. Tylor dalam
buku “Primitif Culture”, bahwa kebudayaaan adalah keseluruhan yang
kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan
yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.
R. Linton dalam
buku “The Cultural Background of Personality’, bahwa kebudayaan adalah
konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur – unsur pembentukan
didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
C.
Klukhohn dan W.H. Kelly menyatakan kebudayaan adalah
sebagai hasil tanya jawab dari para ahli antropologi, sejarah, hukum,
psychologi, yang implisit dan eksplisit, rasional, irasional terdapat pada
setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
Melville
J. Herskovits mendenifisikan kebudayaan sebagai “man made part of the
environtment” (bagian dari lingkungan buatan manusia).
Dawson dalam
buku “Age of the Gods”, mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara hidup
bersama (culture is common way of life)
J.P.H.
Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah kumpulan dari cetusan
jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam suatu masyarakat
tertentu.
Ralph
Linton (1893 – 1953) seorang antropolog Amerika menyatakan kebudayaan
adalah “Man’s social heredity” (sifat sosial manusia yang temurun).
M. Jacobs
dan B.J. Stern menyatakan kebudayaan mencakup keseluruhan yang
meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda
yang semuanya merupakan warisan sosial.
Dr. K.
Kupper mengemukakan kebudayaan adalah sistem gagasan yang menjadi
pedoman dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara
individu maupuan kelompok.
William
H. Haviland mengatakan kebudayaan adalah seperangkat
peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang
jika dilaksnakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang
layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.
Francis
merill
· Pola – pola
perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial.
· Semua perilaku dan semua produk yang
dihasilkan oleh seorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui
interaksi simbolis.
Bounded
et.al merupakan sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi
dari kepercayaan manusia melalui simbol – simbol tertentu, misalnya simbol
bahasa sebagai rangkaian rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan
keyakinan budaya budaya antara para anggota suatu masyarakat. Pesan – pesan
tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan didalam media pemerintahan,
institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
Mitchel (
dictionary of soribology ) merupakan sebagian perulangan keseluruhan
tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah
memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara
genetikal.
Robert H
Lowie merupakan segala sesuatu yang diperoleh individu dari
masyarakat, mencakup kepercayaan, adat-istiadat, norma – norma artistik,
kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri
melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal
dan informal.
Pengertian
Kebudayaan Menurut Para Ahli Indonesia
Prof. Dr.
Koentjaraningrat menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang
harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat.
Sultan
Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berpikir.
Dr. Moh.
Hattta, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
Mangunsarkoro,
kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang
seluas – luasnya.
Drs. Sidi
Gazalba, kebudayaan adalah cara berpikir dan merasa menyatakan diri dalam
seluruh segi kehidupan dari golongan manusia yang membentuk kesatuan sosial
dengan suatu ruang dan suatu waktu.
Ki Hajar
Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalh hasil perjuangan
manusia terhadp dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusiauntuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam
hidup dan penghidupan guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Arkeolog
R. Seokmono, kebudayaan adalah keseluruhan hasil usaha manusia, baik
berupa benda ataupun hanya berupa pikiran dan dalam hidup.
Prof.
M.M. djojodiguno dalam buku “Asas – asas Sosiologi (1958)”,
kebudayaan/budaya adalah daya dari budi, yang berupa cipta, rasa, dan karsa.
Cipta : Ilmu pengetahuan, yang bersumber dari pengalaman lahir dan batin.
Karsa : Norma – norma keagamaan/kepercayaan,
yang bersumber dari “sangkan (lahir) dan paran (mati)”.
Rasa : Norma keindahan yang menghasilkan kesenian, yang bersumber dari keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan.
Daftar Pustaka :
MP.Suryadi,Drs; Ilmu Budaya Dasar; Modul UT;PT Karunia, Jakarta,(1990)
Muhammad Kadir SH, Ilmu Budaya Dasar; Fajar Agung,Jakarta,(1990)